HI CAMAR CUMIR READERS, BUAT KALIAN YANG PUNYA TUGAS TUTORIAL YANG BAHANNYA TENTANG HIV AIDS, INI DIBAWAH UDAH KITA CATETIN. SUMBER DARI BUKU SEMUA. SOOO SEMOGA BISA BERGUNYA YA :)
AIDS
1. Defenisi
Semula AIDS
didefinisikan oleh CDC berdasarkan kejadian infeksi “oportunistik” tertentu dan
neoplasma yang menunjukan gangguan imunitas bermediasi. Defenisi tersebut telah
direvisi untuk memasukan hasil uji antibody HIV dan kadar CD4 (sel T “helper”).
Diagnosis persumtif AIDS berdasarkan keadaan indicator penyakit tertentu ,
dapat tetap ditegakan tanpa uji antibody HIV yang positif.
2. Etiologi
dan pathogenesis
AIDS disebabkan
retrovirus RNA yang disebut virus imunodefisiensi manusia (HIV, Human
Immunodeficiensy virus). Dulu disebut virus limfotropik sel T manusia tipe III
(HTLV III) dan virus terkait limfadenopati (LAV). Keberadaan virus terdekat
kedua (HIV - 2) telah dilaporkan baru baru ini di afrika.
PATOGENESIS
1. PENULARAN
DAN MASUKNYA VIRUS
HIV dapat
diisolasi dari darah, cairan serebrospinalis, semen, air mata, sekresi vagina
atau serviks, urine, asi, dan air liur. Penularan terjadi paling efisien
melalui darah dan semen. HIV juga dapat ditularkan melalui air susu dan sekresi
vagina atau serviks. Tiga cra utama penularan adalah kontak dengan darah dan
kontak seksual dan kontak ibu – bayi. Setelah virus ditularkan akan terjadi
serangkaian proses yang kemudian menyebabkan infeksi.
2. PERLEKATAN
VIRUS
Virion HIV matang memiliki bentuk hampir bulat (seperti gambar
dibawah ini). Selubung luarnya, atau kapsul viral, terdiri dari lemak lapis
ganda yang mengandung banyak tonjolan protein. Duri duri ini terdiri dari dua
glikoprotein : gp 120 dan gp41. Gp mengacu pada glikoprotein, dan angka mengacu
kepada massa protein dalam ribuan Dalton. Gp120 adalah selubung permukaan
eksternal duri, dan gp41 adalah bagian transmembran.
Terdapat suatu protein matriks yang disebut p17 yang
mengelilingi segmen bagian dalam membran virus. Sedangkan inti dikellilingi oleh
suatu protein kapsid yang disebut p24. Didalam kapsid p24 terdapat dua untai
RNA identik dan molekul preformed reverse transcriptase, integrase, dan
protease yang sudah terbentuk.
HIV adalah suatu retrovirus, sehingga materi genetik
berada dalam bentuk RNA bukan DNA. Reverse transcriptase adaalh enzim yang
mentranskripsikan RNA virus menjadi DNA setelah virus masuk ke sel sasaran.
Enzim enzim lain yang menertai RNA adalah integrase dan protease.
HIV menginfeksi sel dengan mengikat permukaan sel
sasaran yang memiliki molekul reseptor membran CD4. Sejauh ini sasaran yang
disukai oleh HIV adalah limfosit T penolong positif CD4, atau sel T4 (limfosit
CD4+). Gp120 HIV berikatan dengan kual dengan limfosit CD4+ sehingga gp41 dapat
memerantai fusi membran virus ke membran sel. Baru baru ini ditemukan bahwa dua
koreseptor permukaan sel, CCR5 atau CXCR4 diperlukan, agar glikoprotein gp120
dan gp41 dapat berikatan dengan receptor CD4+.
Koreseptor ini menyebabkan perubahan perubahan
konformasi sehingga gp41 dapat masuk ke
membran sel sasaran. Individu yang mewarisi dua salinan defektif gen reseptor
CCR5 (homozigot) resisten trharap timbulnya AIDS, walaupun berulang kali
terpajan HIV (sekitar 1% orang amerika keturunan Caucasian). Individu yang
heterozigot untuk gen defektif ini tidak terlindungi oleh AIDS, tetapi awitan
penyakit agak melambat.
Belum pernah ditemukan homozigot pada populasi asia
atau afrika, yang mungkin dapat membantu menerangkan mengapa mereka lebih
rentan dapat membantu menerangkan mengapa mereka lebih rentan terhadap infeksi
HIV.
Sel sel lain yang mungkin rentan terhadap infeksi HIV
mencakup monosit dan makrofag. Monosit dan makrofag yang terinfeksi dapat
berfungsi sebegai reservoar untuk HIV tetapi tidak dihancurkan oleh virus. HIV
bersifat politrofik dan dapat menginfeksi beragam sel manusia, seperti sel
natural killer, limfosit B, sel endotel, sel epitel, sel langerhans, sel
denritik (yang terdapat dipermukaan mukosa tubuh), sel mikroglia, dan berbagai
jaringan tubuh.
INDIVIDU YANG SANGAT BERISIKO TERINFEKSI HIV
Infeksi HIV terjadi pada beberapa kelompok berisiko
tinggi :
1.
Homoseksual pria
dan biseksual
2.
Penyalahguna obat
intravena
3.
Wanita
heteroseksual yang berhubungan dengan pria biseksual dan penyalahgunaan obat
intravena
4.
Pasien yang
ditransfusi dengan produk darah
MANIFESTASI DAN STADIUM INFEKSI HIV
a.
Masa inkubasi
b.
Perubahan pada
sistem imun
c.
Kompleks terkait
AIDS
ADANYA INFEKSI INFEKSI OPORTUNISTIK TERKAIT HIV
SEPERTI :
1.
Kandidiasis
bronkus, trakea, atau paru
2.
Kandidiasis esofagus
3.
Kanker serviks,
invasif**
4.
Koksidioidomikosis,
diseminata atau ekstraparu
5.
Kriptokokus,
ekstraparu
6.
Kriptosporidiosis,
usus kronik (lama sakit lebih dari 1 bulan)
7.
Penyakit
sitomegalovirus (selain di hati, limpa, atau kelenjar getah bening)
8.
Retunits sitomegalovirus
(disertai hilangnya penglihatan)
9.
Ensefalopati,
terkait HIV
10.
Herpes simpleks,
ulkus kronik lebih dari 1 bulan, atau bronkitis, pneumonitis, esofagitis
11.
Histoplasmosis,
diseminata atau ekstaparu
12.
Isosporiasis,
usus kronik lama sakit lebih dari 1 bulan
13.
Sakroma kapos
(sk)
14.
Limfoma, burkitt
(atau yang ekivalen)
15.
Limfoma,
imunoblastik (atau yang ekivalen)
16.
Limfoma, primer,
otak
17.
Mycobacterium
avium complex
18.
Mycobacterium
tuberculosis, semua tempat, paru** atau ekstraparu
19.
Mycobacterium,
spesies lain atau spesies yang belum teridentifikasi, diseminata atau ekstra
paru
20.
Pneumonia
pneumocystis cranii
21.
Pneumonia,
rekuren
22.
Leukoensefalopati
multifokus progresif
23.
Septikernia
salmonela, rekuren
24.
Toksoplasmosis
otak
25.
Sindrom
pengurusan yang disebabkan oleh HIV
GEJALA
KLINIS DAN KRITERIA DIAGNOSIS
Gejala
penderita AIDS dapat ringan sampai berat. Pembagian tingkat klinis penyakit
infeksi virus AIDS, dibagi sebagai berikut :
I.
Tingkat klinis 1
(asimptomatik/limfadenopati generalisata persisten (LGP))
a.
Tanpa gejala sama
sekali
b.
LGP
Kelainan tingkat ini
penderita belum mengalami kelainan dan dapat melakukan aktivitas normal
II.
Tingkat klinis 2
(dini)
a.
Penurunan berat
badan kurang dari 10%
b.
Kelainan mulut
dan kulit yang ringan, misalnya dermatitis seboroik, prurigo, onikomikosis,
ulkus pada mulut yang berulang dan keilitis angularis
c.
Herpes zoster
yang timbul pada 5 tahun terakhir
d.
Infeksi saluran
nafas bagian atas berulang, misalnya sinusitis.
Pada tingkat ini
penderita sudah menunjukan gejala, tetapi aktivitas tetap normal.
III.
Tingkat klinis
III (menengah)
a.
Penurunan berat
badan lebih dari 10 %
b.
Diare kronik
lebih dari 1 bulan, tanpa diketahui sebabnya
c.
Demam yang tidak
diketahui sebabnya selama lebih dari 1 bulan. Hilang timbul maupun terus
menerus.
d.
Kandidosis mulut
e.
Bercak putih
berambut di muut (hairy leukoplakia)
f.
Tuberkulosis paru
setahun terakhir
g.
Infeksi bakterial
berat, misalnya pneumoni
DEFINISI
AIDS atau sindrome kehilangan kekebalan tubuh adalah
sekumpulan gejala penyakit yang menyerang tubuh manusia sesudah sistem
kekebalan dirusak oleh virus HIV. Akibat kehilangan kekebalan tubuh, penderita
AIDS mudah terkena berbagai jenis infeksi bakteri, jamur, parasit, dan virus
tertentu yang bersifat oportunistik, selain itu penderita AIDS sering sekali
menderita keganasan, khususnya sarkoma kaposi dan limfoma yang hanya menyerang
otak.
Tahap terpapar HIV sampai AIDS diantarnya :
Setelah virus HIV masuk kedalam tubuh dibutuhkan waktu
selama 3 – 6 bulan HIV positif. Faseini disebut “perido jendela / window
period”. Setelah itu HIV tanpa gejala 5 – 10 tahun, kemudian masuk ke HIV
dengan gejala atau infeksi opurtunistik, kemudian masuk berakhir AIDS.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
habis baca, di comment ya mbake bapake :)