Jumat, 06 November 2015

HADIAH YANG BAIK ADALAH HADIAH YANG MENDIDIK. terimakasih Tuhan Yesus

hai mahasiswa/i akhir yang sudah diujung tahun, yang sudah hampir sama usianya dengan pohon beringin di sudut lapangan kampus, yang sudah tidak segar lagi kelihatannya meski sudah mandi ratusan kali, dan yang mungkin sudah mulai berfikir bahwa nasibmu lebih sial dan mungkin malah sangat sial.
apa yang terasa bagi mahasiswa akhir itu mungkin sama, galau, campur aduk, kayak lagi makan es teler tapi ada kaus kaki busuk didalamnya, tetap manis tapi ada saja aroma2 anehnya.

bicara soal skripsi, banyak yang bilang itu adalah bukti dari pencapaian usaha seseorang, makanya sering jadi tolak ukur seseorang untuk membuat kesimpulan terhadap karir seseorang dikuliah. kok belum kelar sih? nakal ya?  suka demo? sering berontak? malas? gak tau berterimakasih kepada orang tua ya? sial x memang bibir bibir itu, macam pisau padahal bibir adalah salah satu bagian tubuh yang paling lembut permukaannya.

mungkin kalau diceritakan bagaimana saya menjalankan skripsi ini, kalian juga pasti akan diam sediam diamnya, cuma permasalahannya sampai kapanpun tidak akan ada waktu yang cukup untuk membuat seseorang terdiam untuk membunuh karakter seseorang. jadi dinikmati saja mangkuk yang berisi cemooh dan pemikiran manusia yang beragam itu. 

oh ya, besok akan ada 180an teman teman satu angkatan yang akan mengenakan kebaya dan jaz wisuda. dan bayangkan ada berapa tangan dan bibir yang akan mengucapkan selamat kepada mereka, sementara disalah satu kamar diujung gang didaerah padang bulan medan, ada seorang mahasiswi yang masih sibuk menulis tulisan ini sambil meneteskan air mata. yaa.. itu pasti aku. hahahahah

menangis bukan karena tidak bisa wisuda, karna sudah cukup banyak air mata yang keluar untuk bisa sampai di tahap ini, kalaupun harus menangis itu bukan karena aku belum wisuda, tapi karena aku sudah sampai langkah ini (bab4,5,6) dan kalau tidak ada halangan akan segera menyusul mereka.

tadinya malam ini mau lanjutin baca baca skripsian, mana tau masih ada yang bisa di perbaiki, tapi kok tiba tiba teringat pesan dari kawan DAVID SILALAHI, untuk coba dengar lagu rohani, judulnya WALAU KU TAK DAPAT MELIHAT dari graze.. sebenarnya udah lama anak itu suruh dengar, cuma memang belum sempat saja (namanya manusia, selalu ada alasan).
laptop yang sudah terlalu dimanjakan dengan menulis skripsi ini sepertinya juga bersemangat untuk mendengar lagu itu. langsung search di google, dan langsung nongol video youtubenya. diam sejenak karena masih loading, dan musik dimulai sambil melihat graze gadi kecil itu bersiap untuk bernyanyi, BLEEEKK!! terdiam karena adik manis itu memiliki keterbatasan fisik, iyaa, dia buta, dia tidak bisa melihat, atau bahkan memandang berjuta2 warna cipataan Tuhan, sambil mendengar sambil memperhatikan, yaappp air mata keluar lagi, kali ini bukan karena tidak bisa wisuda juga, tapi karena dia bahkan masih bisa bernyanyi saat diciptakan dengan keterbatasan itu.  
astagaa.... jadi kenapa dibenakku, dihipuku kerjaku cuma mengeluh aja, selalu memandingkan diri dengan orang lain, sampai lupa kalau masih banyak dibawahku yang jauh lebih berat beban kehidupannya, tapi jauh lebih besyukur. 

sebenarnya sejak awal dimulai skripsi ini, aku sudah tekatkan dalam hati sambil berdoa pada Tuhan Yesus, tuhan terimakasih banyak karena menepatkanku sebagai anak bimbingan ibu  dr. Christina J.R.E Lumban Tobing, Sp. PD, FINASIM dan ibu dr. Meldawati, AIFM, M.BioMed. terserah apa kata orang lain tentang mereka, karena pasti ada jalan berbeda untuk masing masing orang. sejak awal dibimbing oleh ke dua ibu dosen ini, ada banyak hal yang aku terima Tuhan, mulai dari disiplin, belajar berjuang, belajar bertahan dan tentu saja mendapatkan ilmu. beliau beliau ini adalah sosok yang penuh inspirasi, karena akan sangat membanggakan bisa dididik dan dibentuk oleh mereka, semoga kelak bisa menjadi sepintar dan sesukses mereka, menjadi dosen yang begitu baik seperti mereka, dan menjadi dokter yang berilmu seperti mereka. 
aku percaya, sampai saat ini aku belum bisa wisuda bukan karena orang lain ataupun karena kesialan, tapi memang Tuhan mau aku lebih banyak belajar, lebih banyak mendapatkan kesempatan luar biasa untuk bisa didik oleh ibu guru ku ini. 

Bagiku ibu  dr Christina dan ibu dr. melda adalah dokter bukan hanya dokter spesialis penyakit dalam ataupun dosen, bagiku beliau adalah guru, ibu, dan panutan yang baik yang bisa kucontoh dimasa depan. mereka memberikan motivasi menjadi seorang wanita kita bisa menjadi "seseorang yang berguna". ada banyak hal baik yang kuterima dari mereka.

Tuhan, semoga semuanya lancar, mulai dari bimbingan bab 4,5,6, pendaftaran sidang skripsi, sampai sidang hasil selesai dilaksanakan. semoga bisa foto sama kedua idolaku itu, karena aku akan simpan foto itu, dan dimasa depan akan kutunjukan pada setiap orang yang bertanya "siapa idolamu"? . 

terimakasih banyak Tuhan, untuk kesempatan baik yang kau berikan kepadaku melalui kedua guruku tersebut. kau selalu tau memberikan hadiah yang terbaik untukku. 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

habis baca, di comment ya mbake bapake :)